dapat
1.
Tata hubungan
komunikasi
Tata hubungan komunikasi adalahh cara penyampaian berita atau
keterangan-keterangan yang mengandung arti dalam berbagai bidang kegiatan
kehidupan sehari-hari. Menurut William C. Scott dalam bukunya Human Relation in
Management, tata hubungan komunikasi adalah penyalinan yang cermat dari ide-ide
dengan maksud untuk menimbulkan tindakan-tindakan, guna mencapai tujuan
organisasi secara efektif.
Syarat-syarat terjadinya hubungan yang baik agar dapat
memperlancar tercapainya tujuan organisasi, yaitu sebagai berikut:
a.
Harus ada sinkronisasi tujuan organisasi
b.
Suasana kerja yang menyenangkan.
Suasana kerja yang menyenangkan dapat
diupayakan sebagai berikut:
1)
Pekerjaan yang menarik, penuh tantangan, dan
tidak monoton.
2)
Hubungan kerja yang harmonis.
3)
Lingkungan kerja yang membangkitkan gairah
kerja.
4)
Perlakuan yang adil.
c.
Informalitas yang wajar dalam hubungan kerja.
d.
Manusia sebagai pribadi bukan mesin.
e.
Pengembangan kemampuan.
f.
Pekerjaan yang menarik dan penuh tantangan.
g.
Pengakuan dan penghargaan atas pelaksanaa tugas.
Contoh
lain tata hubungan komunikasi antara lain sebagai berikut:
a.
Hubungan antara seseorang dengan orang lain.
b.
Hubungan antar organisasi.
c.
Hubungan antar instansi pemerintah dengan instansi
swasta.
2.
Jenis-jenis
komunikasi
Jenis-jenis
komunikasi dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai beikut:
a.
Komunikasi
menurut lawan jenisnya
Jenis-jenis
komunikasi menurut lawan jenisnya sebagai berikut
1)
Komunikasi satu lawan satu, yaitu komunikasi
yang terjadi apabila seorang bekomunikasi dengan orang lain, yang dilakukan
secara lisan atau dengan gerakan.
2)
Komunikasi satu lawan lebih dari satu, yaitu
komunikasi yang terjadi apabila seseorang melakukan komunikasi dengan
seseorang. Contoh guru sedang mengajar didepan kelas.
3)
Komunikasi banyak orang lawan satu orang, yaitu
komunikasi tejadi apabila masing-masing komunikasi dilakukan oleh lebih dari
satu. Contoh, dalam sidang yang mengadili satu orang.
4)
Komunikasi lebih dari satu lawan lebih dar satu,
yaitu komunikasi yang dilakukan oleh lebih dari satu. Contoh, departemen
mengadakan seminar.
b.
Komunikas menurut jumlah
Komunikasi menurut
jumalh jenis-jenisnya, yaitu sebagai berikut
1)
Komunikasi pribadi, yaitu komunikasi yang
terjadi bila seorang berkomunikasi dengan orang lain baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan komunikan dapat dilakukan di mana saja, kapan
saja, dan oleh siapa saja dalam kehidupan bermasyarakat.
2)
Komunikasi kelompok, komunikasi atau pembicaraan
yang terjadi antar sekelompok orang yang sifatnya tukar pikiran dalam
memecahakan suatu masalah untuk memperoleh tanggapan atau masukan. Komunikasi kelompok
digolongkan menjadi dua golongan sebagai berikut:
a)
Komunikasi kelompok resmi (formal)
b)
Komunikasi kelompok tidak resmi (informal)
c.
Komunikasi menurut
maksud
Komunikasi menurut
maksudnya antara lain sebagai berikut
1)
Saran, contoh seorang pelajar disarankan dan
dituntut untuk belajar dengan rajin agar apa yang diharapkan tecapai.
2)
Nasihat, contoh seoarang pimpinan memberi
nasihat kepada bawahan agar semua tugas dan kewajiban dilaksanakan dengan baik.
3)
Rapat, contoh rapat pertukaran pikiran dalam
rapat akhir bulan.
4)
Pidato, dalam setiap kesempatan seorang pimpinan
wajib memberikan wejangan-wejangan mengenai cara bekerja yang baik.
5)
Wawancara, contoh pada penerimaan karyawan baru.
d.
Komunikasi menurut ruang
lingkup
Komunikasi menurut
ruang lingkup antara lain sebagai berikut:
1) Komunikasii internal, yaitu komunikasi terjadi
antara orang-orang yang berbeda di dalam satu kantor instansi/ organisasi.
Komunikasi ini digolongkan menjadi tiga golongan berikut:
a)
Komunikasi tegak (vertikal)
b)
Komunikasi datar (horizontal)
c)
Komunikasi diagonal
2)
Komunikasi eksternal, yaitu komunikasi yang
berlangsung antara organisasi/ instansi
dengan masyarakat luas yang berada di luar organisasi instansi. Komunikasi
eksternal bertujuan untuk menjalin hubungan atau kerja sama yang baik dengan
masyarakat.
e.
Komunikasi menurut
cara penyampaiannya
Komunikasi menurut
cara penyampaiaanya sebagai berikut
1)
Komunikasi langsung, yaitu komunikasi yang
terjadi apabila komunikator bertemu langsung dengan komunikan secara tatap
muka, tidak dibatasi oleh jarak, penyampaiaanya secara lisan dapat dilakukan
dimana saja,kapan saja, dan oleh siapa saja. Misal di rumah, di sekolah.
2)
Komunikasi tidak langsung, yaitu komunikasi yang
di batasi oleh jarak penyampaian secara tertulis. Misal dalam bentuk surat.
3.
Faktor- faktor
komunikasi
Keberhasilan komunikasi dapat ditinjau dari sudut komunikator
dan komunikan
a.
Faktor keberhasilan
komunikasi dari segi komunikator
1)
Kecakapan komunikator
2)
Pengetahuan
3)
Sikap, komunikator dalam penyampaiannya harus
bersikap supel, ramah dan tepat.
4)
Sistem sosial.
b.
Faktor keberhasilan
komunikasi dari segi komunikan
1)
Cakap
2)
Pengetahuan
3)
Ramah
4)
Sistem sosial
Faktor-faktor yang menghambat komunikasi sebagai
berikut
a.
Kecakapan kurang
Cara mengatasi dengan banyak belajar
dan berlatih berbicara
b.
Sikap yang kurang
tepat
Cara mengatasi dengan sikap yang
simpatik dan muka manis.
c.
Pengetahuan kurang
Cara mengatasi komunikator harus
dapat menyesuaikan diri dengan pendengar.
d.
Kurang memahami
sistem sosial
Cara mengatasi kedua belah pihak
harus memahami kebiasaan dan menyesuaikan diri.
e.
Salah sangka yang
tidak beralasan
Cara mengatasi selau bepikir positif
4.
Teknik berbicara
a.
Prinsip-prinsip
berbicara
Berbicara aktif dan
efektif adalah berbicara secara jelas, menarik, dapat dimengerti, dan dapat
mencapi tujuan dalam melakukan komunikasi tehadap pesan yang disampaikan. Agar
dapat berbicara aktif dan efektif memelukan prinsip-prinsip teknik berbicara.
Prinsip teknik berbicara sebagai berikut
1)
Prinsip motivasi, artinya memberikan dorongan
atau rangsangan tehadap seseorang atau kelompok dalam menangani suatu
peristiwa.
2)
Prinsip perhatian, yaitu pemusatan pikiran pada
suatu masalah atau objek tertentu.
3)
Prinsip kegunaan, yaitu pembicaraan mengandung
nilai guna sehingga mudah diingat oleh komunikan karena bermanfaat/ berguna sehingga terpatri
lama dalam ingatann.
4)
Prinsip ulangan, yaitu berbicara yang
diulang-ulang akan mudah diingat dan lebih meresap ke dalam pikiran jiwa.
5)
Prinsip keindahan,yaitu prinsip berbicara di
depan umum yang menggunakan alat peraga sehingga indra manusia dapat
menangkapnya.
6)
Prinsip pengertian, yaitu prinsip berbicara yang
menghendaki hal-hal yang mudah dimengerti, mudah dihafal, dan mudah tertanam
dalam alam pikiran kita.
b.
Estetika bicara
Estetika bebicara
adalah seni berbicara seseorang yang bisa menimbulkan daya tarik bagi pendengar
atau peserta. Yang temasuk gaya berbicara sebagai berikut
1)
Gaya berbicara, yaitu sikap berbicara yang dapat
menimbulkan daya tarik para pendengar.
2)
Gaya penampilan yang menarik, yaitu penampilan
yang menarik akan memengaruhi pembicaraan yang disampaikan komunikator.
5.
Pendengar yang
efektif
Mendengarkan secara efektif adalah kegiatan aktif dari
pikiran kita bukan kegiatan pasif. Mendengarkan adalah kegiatan menganalisis ,
menghargai, dan memberikan pendapat si
pembicara.
Pengertian mendengarkan dalam arti sempit adalah usaha
memperoleh suatu pengertian terhadap suatu berita atau pesan dengan menggunakan
indera pendengar, terbatas pada penerima pesan secara lisan.
Pengertian mendengarkan dalam arti luas adalah usaha untuk memperolah
pengertian dengan mempergunakan indera pendengar dan kemampuan pikiran untuk
mengadakan interpetasi terhadap berita atau pesan yang diterima, baik secara
lisan maupun tertulis.
Tingkatan
kualitas pendengar sebagai berikut
a.
Bukan pendengar
b.
Pendengar dangkal
c.
Mendengarkan dengan sikap kurang perhatian/
sikap masa bodoh.
d.
Mendengarkan dengan sikap sungguh-sungguh, di
bagi menjad dua, yaitu:
1)
Mendengarkan secara evaluatif, dan
2)
Mendengarkan secara proyektif.
6.
Indikator konflik
dan indikasinya
Menurut Frost dan Wlimot, konflik adalah suatu pejuangan yang
diekspresikan antar sekurang-kurangnya dua pihak yang saling bergantung dan
mempresepsi tujuan –tujuan yang tidak sepadan, imbalan yang langka, dan
gangguan dari pihak lain dalam mencapai tujuan mereka. Konflik adalah sesuatu
yang tidak bisa tehindarkan karena konflik mengikuti perjalanan kehidupan
manusia.
a.
Indikasi yang
menimbulkan konflik
Sebab-sebab
timbulnya konflik sebagai berikut
1)
Makin meningkatkan ketidak pastian diantara
anggota kelompok atau organisasi dalam mencapai tujuan.
2)
Dalam kelompok atau organisasi tersebut mulai
terdapat perbedaan yang mencolok dalam memenuhi kebutuhan dan mencapai sasaran
yang diinginkan.
3)
Mulai terlihatnya tanda-tanda kelemahan/ kurang
tegasnya seorang pimpinan.
4)
Mulai rendahnya perhatian pada organisasi.
b.
Solusi dalam
menyelesaikan konflik
Cara-cara
menyelesaikan konflik yang efektif adalah sebagai berikut
1)
Menciptakan suasana saling menguntungkan
2)
Fokus pada masalah sebenarnya
3)
Membangdingkan solusi sama-sama menang (win-win solusion)
c.
Tahapan konflik
Tahapan-tahapan
konflik yang membutuhkan strategi manajemen di bagi menjadi tiga yaitu:
1) Konflik
tahap 1, yaitu konflik yang disertai emosi, penyelesaian konflik ini yang
paling baik dengan cara strategi pengelolaan yang cermat.
2) Konflik
tahap 2, yaitu konflik yang terjadi karena adanya unsur kompetisi yang ditandai
sikap kalah menang. Penyelesaian konflik ini memerlukan lebih banyak pelatihan
dan keahlian manajemen khusus, supaya dapat menciptakan suasana yang aman.
3) Konflik
tahap 3, yaitu konflik yang bertujuan mengubah keinginan untuk menang menjadi
keinginan untuk mencederai. Penyelesaian konflik ini dengan cara intervensi dan
pihak atasan.